Profile Idy Chan ( Bibi YOKO / Siauw Liong Lie) Pendekar Rajawali / The Return of the Condor Heroes

sumber: amisfriends.centerblog.net/rub-=-Actrice-FilmAsia-en-I-=.html
Dia bergabung showbiz saat dia 17 tahun 1977. Dia adalah yang paling terkenal karena perannya sebagai tiga karakter dari The Trilogi Condor; nya surgawi peran Xiaolongnü bersama dengan Andy Lau sebagai Yang Guo di adaptasi TVB 1983 dari novel Wuxia Louis Cha Kembalinya Condor Heroes, sebagai Huang cerdas Rong di Taiwan CTV The Legenda Condor Heroes (1988) bersama dengan Howie Wong sebagai Guo Jing dan sebagai Xiaozhao bersalah dengan Adam Cheng Zhang Wuji pada Pedang Surga dan Saber Naga (1978).

Idy lebih populer dalam pekerjaan layar kecil itu, namun dia berada di film yang baik dari awal 1980-an sampai awal 1990-an seperti Casino Raiders.

Off-layar, 5-tahun panjang (1978-1983) asmara antara Idy dan Chow Yun-lemak juga menjadi berita utama pada hari-hari awal karir TV mereka. Penembakan dari seri TVB “The Return of Condor Heroes” menghasilkan cinta yang tak terbalas Andy Lau dengan dia [1]. Idy juga menetap di New York, AS selama pernikahan singkat dengan pria bisnis Peter Chan Siu-Moo.

Idy Chan telah menjadi kurang aktif di dunia hiburan sejak tahun 1993. Pada tahun 2007, ia kembali untuk menembak seri TVB Catch Me Sekarang, yang juga menandai comeback-nya ke showbiz. Sejak saat itu, ia sesekali muncul di acara TV di Daratan China dan Hong Kong. Selain menjalankan bisnis sendiri dan keluarga dalam iklan dan restoran, dia juga seorang sukarelawan aktif dari banyak amal.

Chinese name 陳玉蓮 (Traditional)
Chinese name 陈玉莲 (Simplified)
Pinyin Chén Yùlián (Mandarin)
Jyutping Chan4 Yuk6 Lin4 (Cantonese)
Born 25 March 1960 (1960-03-25) (age 51)
Hong Kong
Other name(s) Lin mui (蓮妹)
Occupation Actress
Entrepreneur
Years active 1977-1993, 2007-
Spouse(s) Peter Chan Siu-Moo (1984-1992)

Sumber: https://szlovely.wordpress.com/2011/11/30/profile-idy-chan-bibi-yoko-siauw-liong-lie-pendekar-rajawali-the-return-of-the-condor-heroes/
sumber: kompas.com
Bukan hanya karakter pendekar silat, Wiro Sableng, yang dilahirkan mendapat nyawa baru dalam film Wiro Sableng 212, tetapi juga senjata legendaris miliknya, kapak maut Naga Geni 212.

Produser dan penulis naskah Wiro Sableng, Sheila Timothy, menjelaskan makna desain kapak andalan murid Sinto Gendeng itu.

"Kapak ini hasil diskusi Angga Dwimas Sasongko (sutradara) dengan production designer dan juga dari Karavan Studio," ujar Sheila usai konferensi pers film Wiro Sableng di JS Luwansa Hotel, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (9/2/2017).

Di bagian tengah kapak terdapat ukiran berbentuk sinar matahari, itu mewakili pukulan sakti Sinar Matahari milik Wiro. Kemudian, pada bagian kiri dan kanannya terukir bentuk ombak dan angin.

Wiro Sableng diketahui memiliki empat jenis pukulan angin, yakni Angin Puyuh, Angin Es, Benteng Topan Melanda Samudera, dan Dinding Angin Menembus Tindih Menindih.

Kemudian, ada pukulan ombak bernama Segulung Ombak Menerpa Karang.

"Tengah dan ukiran pinggirannya itu representatif dari pukulan-pukulan Wiro Sableng," ujar perempuan yang akrab disapa Lala itu.

"Teksturnya keris. Enggak dibikin kayak besi tempa kayak di film-film Eropa. Ukirannya punya cerita, ada nuansa Jawa dan Sumatera," timpal Angga.

Lalu, ukiran "212" di pinggiran kapak sudah tak ditulis dengan angka, melainkan hanya garis-garis yang membentuk layaknya "212".

"Sebelumnya di buku dan sinetron ditulisnya angka '212'. Yang menurut kami dan setelah riset, banyak yang mempertanyakan, kok ada angka '212' pada masa itu. Jadi kami menciptakan satu logo baru untuk si Wiro Sableng," kata Sheila.

Bentuk dan bahan kapak itu juga melalui proses diskusi yang cukup panjang.

Mereka harus memikirkan dan menghitung ukurannya, tajam tumpulnya, apakah tiga lubang pada gagang presisi atau tidak, serta bahan yang akan digunakan.

"Soalnya nanti kami harus bikin (kapaknya). Jadi untuk kepentingan shooting nanti kami akan bikin tiga macam, yang tajam, tumpul, sama yang bisa dipatahkan," ujar Sheila.

Sampai-sampai mereka juga meminta saran dari sang koreografer laga Yayan Ruhiyan.

"Berkordinasi dengan Kang Yayan sebagai koreografer silatnya untuk lihat fisiknya Vino, berapa panjangnya dan besarnya, diputernya kayak apa itu harus bisa real dan bisa direpresentasikan," kata Sheila.

"Tugas terberat saya sebagai produser men-support Angga sebagai sutradara dan merealisasikan visinya," ucapnya lagi.

Film Wiro Sableng 212 akan memulai shooting pada Agustus 2017 untuk penayangan di layar lebar Tanah Air pada 2018.

Karakter Wiro Sableng akan diperankan oleh aktor Vino G Bastian. Penyanyi Sherina Munaf dan aktris Marsha Timothy juga terlibat, tetapi peran mereka masih dirahasiakan.

Sumber: http://entertainment.kompas.com/read/2017/02/12/122300910/cerita.di.balik.desain.baru.kapak.maut.naga.geni.wiro.sableng

Pecinta dunia perfilman Tanah Air sepertinya boleh bergembira dan berbangga hati. Production House besar Hollywood, Fox Intertional Productions (FIP) resmi bekerjasama dengan PH Tanah Air, Lifelike Pictures, untuk menggarap serial silat legendaris, Wiro Sableng 212 ke dalam sebuah film.

Tak mudah bagi Lifelike Pictures menggaet PH besar Hollywood. Dan setelah bergabung, pihak Fox Intertional Productions (FIP) menyambut proyek ini dengan sangat antusias.

"Saya suka sekali bekerjasama dengan Indonesia karena bisa merasakan kreativitasnya. Saya rasa ini bisa jadi kerjasama yang berkelanjutan, bukan hanya dari Wiro Sableng saja," tutur President FIP, Thomas Jegeus di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (9/2/2017).

Menggarap proyek film besar, tentu memerlukan banyak kesiapan dari segi teknis hingga mencari pemainnya sendiri. Karenanya, tak heran kalau film ini sudah menghabiskan waktu dua tahun untuk tahap pra produksi.

"Ini lama sekali hampir dua tahun. Sebetulnya, adik ipar saya, Vino G Bastian, yang minta coba produksi Wiro Sableng. Karena saya pikir kalau mau produksi film itu butuh persiapan yang matang," ungkap sang produser, Sheila Timothy, di Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (9/2/2017).

"Saya tahu persis menggarap film bergenre action memang tidak mudah. Tingkat kesulitannya juga tinggi, kita gunakan sling, dan sebagainya, semua sudah kita rencanakan sejak lama," ia melanjutkan.

Film bergenre action comedy fantasi ini akan diproduksi pada tahun 2017 dan direncanakan rilis di bioskop pada 2018. Film ini akan dibintangi oleh Vino G Bastian, yang mendapat posisi sebagai pemeran utama, Wiro Sableng.

Sumber: http://showbiz.liputan6.com/read/2851637/wiro-sableng-212-akan-digarap-rumah-produksi-hollywood

* siapa yang merubah hatiku
siapa yang membuat kita satu
selalu menyatu beban kecewa
namun takkan ku kan berakhir
** siapa yang membuat ku pilu
kembali datang masa lalu
semakin dalam gejolak jiwa
benci dan cintaku menyatu
reff:
kenangan indah pun memudar
alam pun terasa sendu
walau kita kan berpisah
rasa ini bergelora
*** siapa yang membuat ku resah
tak berharap untuk berjumpa
benci dan cinta selalu menyatu
tak pernah aku kan berakhir
repeat *, **
repeat reff
repeat ***

Kisah Yo Ko, Riwayat dan perjalanan hidup pendekar Rajawali. Yo Ko (Yoko / Yang guo) adalah ikon personifikasi dalam novel silat cina untuk pemuda pemberontak, cerdas, licik tapi baik hati. 
Perpaduan mencolok dari sifat orang tuanya, Yo Kang yang merupakan toko antagonis dalam prekuel the legend of the condor heroes. 
Yo Kang yang mempunyai sifat licik, lincah dan cerdik, sementara Bok Liam Chu istrinya mempunyai sifat baik dan setia. 
Kedua sifat itu menurun pada Yo Ko. Kecerdikan dan kelicikan Yo Kang di padu kebaikan dan kesetiaan Bok Liam Chu, itulah yang menjadi karakter Yo Ko.
Kisah dan riwayat hidup Yo Ko begitu memikat. Apalagi Kisah Cintanya dengan Siauw Liong Lie, yang adalah gurunya adalah salah satu kisah cinta klasik yang menjadi legenda. 

Yang paling menarik dalam kisah perjalanan hidup pendekar rajawali ini adalah pengembangan pribadinya dari seorang pemuda yang belum matang dan pemberontak menjadi pahlawan legendaris. Tema cerita yang sangat memikat dan mempesona.

Riwayat hidup Yo Ko
Disebutkan bahwa Yo Ko lahir di tahun 1224 dari pasangan Yo Kang dan Bol Liam chu. Leluhurnya adalah adalah para jendral dari klan Yang. Yo Ko (yang gua) adalah nama pemberian Kwee Ceng untuk mengingatkan Yo Ko akan kisah hidup ayahnya yang tragis. 

Yo Kang dikenal sebagai pengkhianat negara, karena dia lebih memilih menjadi putra Wan Yeng Hong Lie, pangeran Chin yang menjajah Song dan banyak melakukan kejahatan yang tidak bisa dimaafkan. Diantaranya adalah membunuh guru Kwee Ceng, yaitu 5 dari 7 orang aneh dari Jiangnan.

Yo Kang mati akibat ulahnya sendiri. Dia terkena racun dari jubah bulu landak beracun yang dikenakan oleh oey Yong. Di katakan begitu mati, mayatnya telah dimakan oleh burung gagak. lalu tulang belulangnya di kuburkan oleh gurunya, ketua aliran Quenchen, Ku Ci ki.
Yo Ko menjadi yatim piatu pada usia 11 setelah kematian ibunya. Setelah hampir setahun mengembara, dia bertemu dengan pasangan Kwee ceng oey Yong secara kebetulan. 

Kemiripannya dengan Yo Kang membuat oey Yong kuatir, kalau Yo Ko juga mewarisi sifat buruk ayahnya. Oey Yong melarang kwee Ceng mengajarinya Kung Fu, karena dia sendiri yang akan mengajari Yo Ko. 

Tapi Oey Yong juga tidak mengajari yoko Kung Fu, tapi lebih pada mengajarkan karya seni satra klasik dan puisi serta ajaran analek Confucius. Yoko yang haus akan ilmu beladiri, akhirnya mendapatkan ilmu kodok dari Aw yang Hong dan membuatnya di buang ke gunung chongnan untuk belajar seni beladiri ortodok dan moral dari para pendeta aliran Quenchen. 

Tidak tahan di perlukan tidak adil oleh guru dan kakak-kakak seperguruan, Yo Ko melarikan diri dan masuk kekuburan kuno.

Kisah Cinta Yoko – bibi Lung
Yo Ko kemudian diangkat menjadi murid Siauw Liong Lie (Xiao Liong Nu) pewaris aliran kuburan kuno. Selama bertahu-tahun keduanya hidup bersama di dalam gua untuk berlatih kung fu. 

Kebersamaan itu memunculkan rasa kasih sayang dan ketergantungan diantara keduanya. Satu sama lain saling memberi perhatian tanpa sadar kalau benih-benih cinta sudah tumbuh di hati keduanya. Yang mereka tahu adalah bahwa mereka bahagia saat bersama dan sengsara jika berpisah. 

Pada masyarakat cina masa itu, jalinan cinta antara guru dan murid adalah terlarang dan tabu. Tidak ada satupun yang setuju dengan hubungan Yoko-bibi Lung, terutama Kwee ceng dan oey Yong. Ditambah lagi dengan kepribadian yoko yang implusif, suka omong besar dan kurang hormat pada orang yang tidak disukainya baik tua atau muda, semakin memperburuk keadaan. 

Namun kebaikan hatinya, dan hobbynya menolong orang, terutama menolong dan menyelamatkan keluarga Kwee membuat orang-orang kagum dan hormat padanya. Ternyata memang betul bahwa rasa hormat di peroleh dari tindakan dan perbuatan kita.
Oey Yong yang mulai menyukai Yo Ko, tidak rela Yo Ko menghancurkan hidupnya dengan menikahi gurunya sendiri. Berbagai masalah dan kesalah pahaman memisahkan Yoko-Liong Lie, tapi tetap saja akhirnya mereka bersama kembali.

Yoko, dari Pecundang menjadi Pahlawan
Sepanjang cerita, Yo Ko bertemu dengan beberapa ahli bela diri yang luar biasa dan elit dan mumpuni. Diantara mereka ada Aw Yang Hong, Oey Yok Su dan Ang Cit Kong dari Lima pendekar tangguh. Ketiga ketua itu mengajarkan ilmu andalan masing-masing pada Yoko. 

Aw Yang Hong mengajari Yo Ko jurus Kodok, Ang cit kong mengajarinya tongkat pemukul anjing, dan Oey Yok Su mengajarinya ilmu pedang seruling giok dan jurus jentikan jari. Yo Ko digambarkan sebagai seorang yang cerdas dan cepat belajar. 

Bahkan bisa di bilang kecerdasan Yo Ko hampir sebanding dengan Oey Yong yang bijak dan ahli siasat. Yo Ko selalu penuh dengan ide-ide yang terkadang terkesan konyol. 

Seperti menyusukan bayi Kwee Siang pada induk leopard, mengaku sebagai menantu Kwee Hu demi memisahkan perkelahian Wu bersaudara yang membuatnya terpisah dari bibi Lung dan lengannya menjadi buntung.

Yo Ko pernah mencoba membunuh Kwee Ceng dan Oey Yong karena menyangkah kedua orang itu adalah penyebab kemtian ayahnya. Tapi niatnya tidak kesampaian. Dari ingin menghancurkan malah jadi menyelamatkan. 

Dari keinginan untuk menjadi pecudang, Yo Ko malah menjadi pahlawan. Sisi baik dalam dirinya membuatnya rela menderita demi melihat orang lain bahagia. Itulah ajaran Siauw Liong Lie. Seperti apa gurunya, maka seperti itu pula muridnya.

Selama terpisah selama 16 tahun dari Siauw Liong lie, guru kekasih lalu istri, Yo Ko menjelajahi dataran tengah, membela yang lemah mengalahkan durjana. 

Bersama rajawali raksasa yang menjadi sahabat setianya, Yoko di kenal sebagai pendekar ternama bergelar pendekar rajawali. Setelah bertemu kembali dengan Liong Lie, keduanya bertarung hidup mati mengusir laskar Monggol dari datarantengah. 

Bahu membahu bersama Kwee Ceng dan Oey Yong, Yoko berhasil membunuh kaisar monggol hanya dengan jentikan jari. Diakhir cerita, Yoko mendapat gelar Eccentric barat (Western Passionate) mengantikan ayah angkatnya Aw Yang Hong si racun barat.

Itulah kisah dan riwayat hidup Yo Ko, yatim piatu yang di benci, tidak di sukai dan pecundang menjadi pendekar termasyhur dan melengenda sebagai pendekar rajawali di bawah binbingan guru, kekasih dan istri… Siauw Liong Lie.

Sumber: https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=336725553046265&id=305875272797960
Kisah Pedang Langit dan Golok Pembunuh Naga (tradisional: 倚天屠龍記; sederhana: 倚天屠龙记; pinyin: Yǐ Tiān Tú Lóng Jì) adalah novel silat karangan Jin Yong, merupakan bagian ketiga dari Trilogi Rajawali. Pertama kali diterbitkan sebagai serial di harianMing Pao Juli tahun 1961.
Sebagaimana novel Trilogi Rajawali lainnya, kisah ini telah berulang kali diterjemahkan dalam berbagai bahasa dan media diantaranya film, serial televisi serta komik.
Walaupun dimaksudkan sebagai bagian terakhir dari Trilogi Rajawali, namun jarak waktu dengan kedua novel sebelumnya adalah lebih dari 100 tahun, sehingga tidak berkaitan langsung. 
Novel ini lebih menekankan pada intrik antara partai sesat dan partai lurus, kemunafikan partai yang dianggap lurus serta kiprah tokoh utamanya Thio Boe Ki dalam membela partai yang dianggap sesat dan menyatukan perpecahan di kalangan dunia persilatan sehingga dapat melawan penjajah.
Latar belakang dimulai pada zaman Dinasti Yuan, setelah kota Siangyang akhirnya jatuh ke tangan Mongol. 

Cerita berkisar seputar dua senjata sakti yang bernama Pedang Langit (倚天劍) dan Golok Pembunuh Naga (屠龍刀), yang diperebutkan di dunia persilatan. Kedua senjata tersebut berasal dari pedang baja milik pendekar rajawali Yo Ko / Yang Guo dan dibuat atas permintaan Oey Yong / Huang Rong dan Kwee Ceng / Guo jing, pendekar besar dalam dua novel sebelumnya. 

Golok pembunuh naga telah jatuh ke tangan xie xun yang berjulukan singa emas dari partai sesat ming,sedangkan pedang langit ada di partai Gobi,pendiri partai Gobi itu sendiri ialah putri dari pendekar Kwee Ceng / Guo jing dan Oey Yong / Huang Rong yaitu kwee siang / Guo Xiang.
Thio Boe Ki / Zhang Wuji, adalah anak dari pendekar aliran lurus Butong / Wutang, yaitu Thio Cui San / Zhang Cuisan. Ayah Boe Ki adalah murid dari Thio Sam Hong / Zhang Sanfeng. Sementara ibunya, In So So / Yin Susu, berasal dari partai Elang Langit yang dianggap sesat.

 Thio Boe Ki lahir di pulau terpencil di sebelah utara Cina setelah orang tuanya terdampar dan terisolasi di pulau tersebut bersama ayah angkatnya Xie Xun. 

Xie Xun adalah orang yang paling dicari di dunia persilatan karena dianggap telah membunuh tetua dari berbagai partai dan menyimpan Golok Pembunuh Naga. 

Saat kembali ke Cina daratan, orangtua Boe Ki meninggal bunuh diri di depan matanya karena menolak paksaan para pendekar dunia persilatan untuk menunjukkan keberadaan Xie Xun dan Golok Pembunuh Naga.

Petualangan Boe Ki membawanya mempelajari kitab Kiu Yan Cin Keng / Jiuyang Zhen Jing (Tenaga 9 Yang / Matahari), membantu resolusi konflik antara Sekte Ming dengan enam perguruan aliran lurus yang ingin menghabiskan Sekte Ming yang dianggap sesat. 

Ia mendapat kehormatan untuk menjadi ketua Sekte Ming,Di partai Ming thio boe ki menemukan ruangan yang berisi kitab jurus turun temurun partai Ming, setelah berhasil menguasai ilmu Menaklukkan Langit dan Bumi. 

Xie Xun yang selama ini dianggap sebagai musuh bersama dunia persilatan karena membunuh tetua aliran lurus, ternyata hanya korban dari gurunya sendiri yaitu Seng Kun, yang bersembunyi di Shao Lin dan berkomplot dengan Mongol untuk mengadu domba antar pendekar dan perguruan silat. 

Selain konflik antar perguruan silat, Boe Ki juga terlibat urusan asmara dengan empat perempuan yang mencintainya, diantaranya Tio Beng (Zhao Min) yang juga menimbulkan polemik karena Tio Beng / Zhao Min ternyata adalah putri Minmin Termur dari Mongolia.

Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Kisah_Pedang_Langit_dan_Golok_Pembunuh_Naga



Kembalinya Pendekar Pemanah Rajawali, juga disebut The Giant Eagle and Its Companion, adalah sebuah novel wuxia oleh Jin Yong (Louis Cha).

Ini adalah bagian kedua dari Condor Trilogy, dan didahului oleh The Legend of Condor Heroes dan diikuti oleh The Heaven Sword and Dragon Saber. Ini pertama kali serial antara 20 Mei 1959 dan 5 Juli 1961 di surat kabar Hong Kong Ming Pao. Cerita ini berkisah protagonis, Yang Guo, dan nya kekasih dan master seni bela diri, Xiaolongnü, dalam petualangan mereka di Jianghu (juga disebut wulin, komunitas seniman bela diri), di mana cinta antara master dan magang dipandang sebagai hal yang tabu.

Jin Yong direvisi novel pada tahun 1970 dan lagi pada tahun 2004. Ada 40 bab dalam revisi kedua dan ketiga. Setiap bab memiliki judul yang terdiri dari empat karakter Cina. Sebagian besar revisi yang baik klarifikasi atau perubahan minor dari motivasi karakter atau nama.

PLOT

Protagonis, Yang Guo, adalah anak yatim piatu dari Yang Kang, antagonis di The Legend of Condor Heroes.

Pasangan Guo Jing dan Huang Rong mengambil Yang Guo di bawah perawatan mereka untuk waktu singkat sebelum mengirim dia ke Quanzhen Sekte di Gunung Zhongnan untuk bimbingan yang lebih baik dalam nilai-nilai moral dan seni bela diri ortodoks.

Dalam Quanzhen, Yang Guo sering mengangkat dan diganggu oleh teman-temannya, dan didiskriminasi oleh tuannya, Zhao Zhijing.

Yang Guo melarikan diri dari Quanzhen dan usaha sadar ke Dekat Makam Hidup Mati, di mana Ancient Tomb Sect ditempatkan. Dia diselamatkan oleh Xiaolongnü, seorang gadis misterius asal tidak diketahui, dan menjadi magang nya. Mereka hidup bersama di dalam kubur selama bertahun-tahun sampai Yang Guo tumbuh. Yang Guo dan Xiaolongnü mengembangkan perasaan romantis satu sama lain, namun cinta mereka dilarang oleh norma-norma yang berlaku dari Jianghu (atau wulin, komunitas seniman bela diri).

Sepanjang cerita, cinta mereka bertemu dengan beberapa tes, seperti kesalahpahaman yang mengancam untuk merobek mereka terpisah, dan pertemuan mereka dengan Gongsun Zhi, yang Xiaolongnü hampir menikah pada satu titik.

Akhirnya, setelah reuni dan pernikahan mereka, Xiaolongnü meninggalkan Yang Guo lagi, karena keyakinannya dia tidak bisa pulih dari racun fatal, dan berjanji untuk bertemu lagi 16 tahun kemudian.

Sementara Yang Guo mengembara Jianghu saja, ia bertemu beberapa seniman bela diri yang tangguh dan condor raksasa, dan meningkatkan keterampilan pesat setelah belajar dari mereka. petualangannya secara bertahap membentuk dia menjadi pahlawan pemberani dan mungkin artis bela diri yang paling kuat pada zamannya.

Yang Guo menyajikan tanah kelahirannya dengan membantu orang-orang Han Cina Kekaisaran Lagu menolak penjajah dari Kekaisaran Mongol.

Pada akhir novel, ia bertemu kembali dengan Xiaolongnü dan mereka meninggalkan untuk memimpin sisa hidup mereka di pengasingan setelah menerima pujian dan berkat dari wulin tersebut.

Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/The_Return_of_the_Condor_Heroes