Perjuangan Raeni (21) masih panjang. Tapi tahap awal menuju
mimpi-mimpinya sudah dituntaskan. Raeni lulus dengan IPK 3,96 dan
diwisuda sebagai lulusan terbaik Universitas Negeri Semarang (Unnes).
Sang ayah, Mugiyono yang sehari-hari menjadi penarik becak pun ikut
bangga.
Bahkan saking bangganya, dia rela mengayuh becak dari
rumah sederhana mereka di Langenharjo, Kendal ke Semarang, akhir pekan
lalu. Raeni menuturkan dengan haru saat ditemui di rumah kosnya di Jalan
Kalimasada nomor 24, Semarang, Rabu (11/6/2014).
"Bapak mengantar dari tempat kos ke auditorium Unnes," terang Raeni haru.
Raeni
tak malu. Dia bahkan bangga, sebagai anak penarik becak bisa lulus dan
diwisuda. Selama berkuliah Raeni memang mendapat beasiswa Bidikmisi.
Mungkin bila dahulu dia pasrah akan nasib, dia tak bisa mengubah jalan
hidupnya.
Saat sang ayah mengayuh becak, Raeni duduk bak
penumpang. Berpakaian rapih dengan senyum mengembang dia memandang lurus
ke depan. Dia berhasil membuktikan kepada dunia, bahwa anak penarik
becak bisa meraih mimpi lewat pendidikan.
Wisudawan dari Jurusan
Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi (FE) Unnes itu memang sudah
menyukai Akuntansi sejak duduk di bangku SMA yaitu di SMKN 1 Kendal.
Setelah lulus, ia berusaha mendaftar ke berbagai Universitas namun belum
berhasil. Kemudian ia melihat kesempatan untuk mendapatkan beasiswa
Bidikmisi di Unnes.
"Ke Universitas lain belum diterima, kemudian
lihat informasi di Unnes. Saya mendaftar lima hari menjelang akhir
pendaftaran. Setelah lolos semua tahapannya, rumah dikunjungi dan
beberapa hari kemudian Alhamdulillah ada pemberitahuan diterima," imbuh
dia mengenang saat diterima di Unnes
Sunday, June 15, 2014
0 comments:
Post a Comment