Sejarah dan makna teks Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2014 beserta gambar foto. Esok hari kita akan memperingati 86 tahun keberadaan Sumpah Pemuda sebagai tonggak penting bagi bangsa Indonesia. Pada 28 Oktober 1928 tercetuslah keputusan Kongres Pemuda Kedua yang menyatukan ide kaum muda dari berbagai latar belakang dalam bingkai “satu Indonesia”.

photo credit: iberita.com
Kongres Pemuda yang menyatukan organisasi pergerakan pemuda kala itu sudah dimulai pada tahun 1926. Sejak saat itu secara bertahap terjadi serangkaian pertemuan yang menghasilkan gagasan Kongres Pemuda Kedua. Pencetus pertama ide ini adalah PPPI (Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia).
Agustus 1928 disusunlah susunan panitia kongres yang melibatkan berbagai organsisasi pemuda yang ada. Tidak hanya dari PPPI, tetpai juga dari Jong Java, Jong Soematranen Bond, Jog Celebes, dan seterusnya. Tokoh-tokoh seperti Sugondo Djojopuspito, Muhammad Yamin, hingga J. Leimena muncul dalam kepanitian tersebut.

Kongres Pemuda Kedua berlangsung selama dua hari, yaitu Sabtu dan Minggu 27-28 Oktober 1928. Para rapat penutupan di hari terakhir kongres, diperdengarkanlah lagu Indonesia Raya gubahan W.R. Supratman. Ketika itu lagu tersebut hanya dimainkan dengan biola tanpa syair.
Rumusan Sumpah Pemuda sendiri ditulis oleh Moehammad Yamin yang disetujui oleh Soegondo Djojopuspito sebagai ketua pantitia kongres. Soegondo membacakan rumusan ini, kemudian Yamin menerangkannya lebih detail. Adapun bunyi teks Sumpah Pemuda yang kita kenal adalah sebagai berikut.
Pertama:
Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kedoea:
Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga:
Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.
Namun menurut sejarawan JJ Rizal, teks asli Sumpah Pemuda tidaklah seperti yang dikenal saat ini. Ia meyakini bahwa teks yang diklaim sebagai Sumpah Pemuda merupakan produk tahun 1950-an. Disebutkannya pula bahwa penyebutan Sumpah Pemuda adalah ide Soekarno yang ingin teks tersebut lebih sakral.
JJ Rizal mencantumkan teks asli Sumpah Pemuda yang pernah dimuat surat kabar Sinpo yang bunyinya sebagai berikut.
1. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertanah air Indonesia.
2. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa Indonesia.
3. Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa, bahasa Indonesia.

Sumber: http://www.iberita.com/52572/sejarah-dan-makna-teks-hari-sumpah-pemuda-28-oktober-2014-beserta-gambar-foto

0 comments:

Popular Posts

Powered by Blogger.